Angry Birds -  Red Bird

Monday, March 26, 2012

ETIKA DAN PROFESI TSI


Pengertian Etika dan Profesionalisme TSI
Etika berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari kata ethos ( tunggal ) dan ta etha ( jamak ) yang memiliki arti watak, kebiasaan, atau adat istiadat yang diakui oleh sebagian orang dalam hal ini masyarakat. Sedangkan Profesionalisme adalah suatu pemahaman yang memfokuskan seluruh tenaga pikiran, waktu pada satu pekerjaan dengan mengesampingkan seluruh kepentingan, perasaan, waktu, tenaga, yang tidak memiliki keterakaitan dengan pekerjaan tersebut.
Teknologi Sistem Informasi adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya.
Jadi bila diartikan Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi adalah tindakan yang didasarkan pada peraturan yang berlaku dan sesuai standar yang telah ditetapkan dalam mengelola, mengolah, dan menyajikan informasi dalam hal ini pengolahan data perbankan, keuangan, secara elektronis menggunakan fasilitas komputer.
Etika harus dilakukan oleh :
  1. Para Pengguna Teknologi Informasi yaitu para Pengguna dalam hal ini adalah end user memiliki kewajiban untuk dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri seperti mengakses seluruh situs yang ada di internet sesuai dengan kepentingan dan umur masing-masing.
  2. Para Pengelola Teknologi Informasi yaitu para pengusaha yang telah membantu sebagai jembatan agar teknologi informasi dapat terbentuk memiliki tanggungjawab untuk mengawasi, mengontrol, dan mencegah kemungkinan terjadinya penyalahgunaan teknologi informasi.
  3. Para Pembuat Teknologi Informasi yaitu para perancang dan membuat teknologi informasi memiliki tanggungjawab yaitu memastikan bahwa teknologi yang akan dirancang atau dibuat telah sesuai dengan norma dan etika yang berlaku di suatu negara dan aturan-aturan masyarakat.
Contoh Etika Profesionalisme TSI yaitu penggunaan software sistem operasi yang mendapatkan lisensi dari perusahaan pembuat software apabila dirasakan software tersebut terlalu banyak memakan dana dapat menggunakan software-software Open Source.

Mengapa menggunakan Etika dan Profesialisme TSI?
Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi memiliki beberapa tujuan yaitu:
  • Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
  • Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
  • Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.
  • Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
  • Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.

Kapan Menggunakan Etika dan Profesionalisme TSI?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Sebagai conntoh disuatu perusahaan, semua pegawai yang hendak menggunakan TSI harus menggunakannya sesuai aturan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam perusahaan.
Ada beberapa isu-isu etika yang harus diperhatikan, seperti:
  • Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
  • Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
  • Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
  • Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.


Siapa yang Menggunakan Etika dan Profesionalisme TSI?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang yang hendak menggunakan teknologi sistem informasi tertentu harus mempertimbangkan untuk menggunakan etika dan profesionalisme TSI, sehingga pengguna etika dan profesionalisme TSI ini adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Semua elemen di suatu ligkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika.
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.

Sumber : :
  • http://language-komputer.blogspot.com/2011/09/etika-profesi-dalam-teknik-informatika.html
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_Nikomakea
  • http://sidodolipet.blogspot.com/2010/02/pengertian-etika-pengertian-profesi-ciri.html
  • http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/etika-dan-profesi-tsi-5/

0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates