Angry Birds -  Red Bird

Sunday, April 10, 2011

PENGUMPULAN DATA


Metode pengumpulan data
Dalam penulisan ini data sekunder dikumpulkan dengan cara melakukan studi kepustakaan dan studi dokumen yaitu pengumpulan data yang berdasarkan pada buku-buku literatur.
Metode Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan memahami dan merangkai data yang telah dikumpulkan dan disusun secara sistematis, kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan menggunakan cara berpikir deduktif yaitu cara berpikir yang mendasar kepada hal-hal yang bersifat umum dan kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Wawancara
a. Pengertian
Menurut pengertiannya wawancara adalah Tekhnik pengumpulan data atau informasi dari “informan” dan atau “Responden” yang sudah di tetapkan, di lakukan dengan cara ”Tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang hendak di capai.
Menurut beberapa ahli, wawancara juga di definiusikan sebagai berikut :
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( Tanya jawab ) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung ( I. Djumhur dan Muh.Surya, 1985 ).

Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orang tua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan/face to face relation ( Bimo Walgito, 1987 ). Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ). Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara lisan . Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan ( WS. Winkel, 1995 ).

b. Tujuan wawancara.
Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :
1) Menciptakan hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat ( subyek wawancara dan pewawancara ). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan subyek wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.
2) Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi ke dalam pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan di dalam dirinya.
3) Menyediakan informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
4) Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembangdengan sempurna . Dengan wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.
5) Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yangkons tr uktif pada subyek wawancara.


c. Macam-macam Wawancara.
Ada bermacam-macam jenis wawancara sesuai dengan tujuannya ataupun sifat - sifat yang lain yang ada dalam wawancara, seperti jumlah orang yang diwawancarai dan menurut peranan yang dimainkan.
1. Menurut fungsinya di bedakan antara wawancara primer, pelengkap dan Pengukur wawancara Primer, yaitu wawancara yang berfungsi sebagai satu–satunya alat pengumpul data yang lainnya ( observasi dan kuesioner )
2. wawancara pelengkap, yaitu wawancara yang berfungsi sebagai pelengkap dari alat-alat pengumpul data lainnya ( observasi dan kuesioner )
3. wawancara pengukur, yaitu wawancara yang hasilnya di gunakan untuk menguji kebenaran atau kemantapan suatu data/informasi yang di kumpulkan dengan cara lain ( observasi dan kuesioner )
4. Menurut tekhniknya dibedakan antara wawancara bebas, wawancara terkendali, dan wawancara bebas terkendali.
  • wawancara bebas, yaitu wawancara antara 2 orang atau lebih yang seolah-olah mengadakan “obrolan bebas” ( free talk ) tanpa kendali, wawancara bersifat pasif,sebaliknya yang di wawancara bersifat bebas mengemukakan keterangan keterangannya ( yang di wawancara bersifat dominant ).
  • wawancara terkendali, yaitu wawancara antara 2 orang atau lebih yang terkendali; pewawancara bertindak sebagai pengarah melalui pertanyaan- pertanyaan dan pokok permasalahan. Jadi merupakan kebalikan dari wawancara bebas
  • wawancara bebas – terkendali, wawancara ini merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terkendali. Dengan perpaduan ini dapat saling menutupi kelemahan satu sama lain; pewawancara hanya berperan sebagai pengarah dan yang di wawancara tidak dominan dan tidak pasif.

5. Menurut tujuannya, wawancara dapat dibedakan menjadi :
a) The employment interview, yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran sampai mana sifat-sifat yang dipunyai oleh seseorang terhadap kreteria yang diminta oleh suatu employment.
b) Informational interview, yaitu interview yang ditujukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
• Kekurangannya
• Kelebihan

Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.

Mengamati Perilaku Para Pembuat Keputusan Jenis informasi yang dicari saat mengamati perilaku para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya adalah :
a. Mengumpulkan pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan para pembuat keputusan.
b. Melihat secara langsung hubungan yang ada antara pembuat keputusan dengan anggota organisasional lainnya.
c. Mengamati pengaruh yang ditimbulkan pembuat keputusan terhadap unsur-unsur fisik ruang kerja mereka.
d. Memahami pesan-pesan yang dikirim lewat kontrolnya (misalnya cara berpakaian, posisi meja)

Observasi membantu menegaskan atau menolak serta melihat kembali tentang apa saja yang telah ditemukan lewat wawancara, kuesioner.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengamati kegiatan-kegiatan pembuat keputusan atau seorang manajer adalah :
a. Putuskan apa yang diobsevasi (kegiatan).
b. Putuskan pada level berapa kegiatan-kegiatan konkret tersebut diobservasi.
c. Menciptakan kategori-kategori yang memadai untuk menangkap kegiatan-kegiatan utama.
d. Menyiapkan skala, daftar nama atau materi-materi lainnya yang tepat untuk observasi.
e. Memutuskan kapan melakukan observasi.
Setiap pendekatan terhadap kapan harus melakukan observasi memiliki masing - masing kelebihan dan kekurangannya. Sampling waktu memungkinkan penganalisis.

Observasi 1
menyusun interval-interval tertentu untuk mengamati kegiatan para manajer. Sedangkan sampling peristiwa menampilkan pengamatan suatu perilaku integral menurut konteks alamiahnya.

Mengamati Suatu Kegiatan
Pada waktu melakukan observasi kegiatan, penganalisis dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang diobservasi.
Observasi mempunyai beberapa kebaikan dan juga kekurangan dibandingkan dengan teknik pengumpulan data lainnya.

Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut :
a) Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
b) Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
c) Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
d) Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.

Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
• Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
• Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan atau volume-volume kegiatan tertentu.
• Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
• Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya

Observasi 2
Petunjuk-petunjuk yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan observasi yang efektif adalah sebagai berikut :
  • Yang harus dilakukan untuk melakukan observasi, hal-hal yang harus dilakukan :
1) Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi :
• Apa yang akan diobservasi
• Dimana letak lokasi observasi
• Kapan observasi akan dilakukan
• Siapa yang akan melaksanakan observasi tersebut
• Siapa yang akan diobservasi
• Bagaimana melaksanakan observasi tersebut.

2) Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau pegawai yang terlibat.
3) Bertindaklah dengan rendah hati (low profile).
4) Lengkapilah dengan catatan selama observasi.
5) kaji ulang hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat.

  • Yang tidak boleh dilakukan, yaitu :
1) Menggangu kerja individu yang diobservasi maupun individu lainnya.
2) Terlalu menekankan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting.
3) Jangan membuat asumsi-asumsi.

• Kelebihan / Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut :
o Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
o Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
o Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
o Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata
o letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
o Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan
o untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.

Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
• Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
• Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan atau volume-volume kegiatan tertentu.
• Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
• Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.

• Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

Penggunaan kuesioner tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.

JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.

Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
1. Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
2. Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.

Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
* Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
* Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
* Pertanyaan harus singkat.
* Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
* Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
* Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
* Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
* Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.

SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut। Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :

* Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
* Agar respoden memilih subjek kuesioner.
*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :

1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
2. Ordinal
Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
3. Interval
Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
4. Rasio
Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.


MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.

1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
* Memberi ruang kosong secukupnya,
* Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar.

Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.

* Memberi ruang yang cukup untuk respons,
* Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
* Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
* Konsisten dengan gaya.

2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.

* Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
* Item-item cluster dari isi yang sama.
* Menggunakan tendensi asosiasi responden.
* Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.


• Kelebihan kuesioner sebagai berikut:

* Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
* Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
* Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.
* Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
* Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

• Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:

* Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
* Seringkali sukar dicari validitasnya
* Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
* Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
* Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

sumber :
google.com

0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates