Angry Birds -  Red Bird

Wednesday, May 26, 2010

HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN

assalamu 'alaikum warahmahtullahi wabarakaatu.....
senang sekali jika pembaca sekalian masih sempat meluangkan waktunya untuk mengunjungi blog pribadi saya ini...
kali ini saya menampilkan artikel yang berkaitan dengan tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2, disini saya juga menampilkan link-nya, sekiranya pembaca ingin mendownload artikel ini : http://www.4shared.com/document/Ydi_CrWs/NEW_SS.html

selamat membaca yah !!!!! ^_^ semoga bermanfaat.... :)


Softskill Teori Organisasi Umum 2 :


  1. Hukum permintaan dan penawaran, meliputi faktor- faktor yang mempengaruhi, harga keseimbangan , faktor - faktor yang bisa menggeser kurva penawaran dan permintaan.
  2. Konsep Elastisitas dalam ekonomi (elastisitas harga,elastisitas silang, elastisitas pendapatan).
  3. Macam - macam biaya (cost) dan pendapatan (revenue) serta pendapatan maksimum dengan pendekatan total, marginal, rata - rata.
  4. Struktur pasar yang meliputi pasar persaingan sempurna, monopolistic, oligopoly dan monopoli.
  5. Pengertian tentang uang, jenis - jenis uang,uang kartal, uang giral, dsb

1. Hukum permintaan dan penawaran, meliputi factor – factor yang mempengaruhi harga keseimbangan, factor – faktor yang bisa menggeser kurva penawaran dan permintaan.
Rata PenuhDalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran :
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran :
Hukum permintaan : ” Makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta ; sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta”.Hukum penawaran : ” Makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual; sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan”.

a. Faktor – faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan

harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Harga pasar atau harga keseimbangan :
Tingkat harga di mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.
Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaan
keseimbangan dapat dilakukan melalui tiga cara :

• tabel (angka)
• grafik (kurve)
• matematik

Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.

b. Faktor – faktor yang bisa menggeser kurva penawaran dan permintaan
Kurva Permintaan dan Fungsi Permintaan

Kurve permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli.
Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk tabel.
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan
oleh banyak faktor.
Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :

• Harga barang itu sendiri, Harga barang-barang lain yang bersifat substitutif terhadap barang tersebut
• Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
• Selera seseorang atau masyarakat
• Jumlah penduduk.

Fungsi permintaan ( demand function) adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan seperti yang telah disebutkan diatas,

maka dapat disusun fungsi permintaan umum, sebagai berikut :
Qd = f ( Pq, Ps.i, Y, S, D),
di mana :
Qd = jumlah barang yang diminta
Pq = harga barang itu sendiri
Ps.i = harga barang-barang substitusi ( i = 1,2,…,n)
Y = pendapatan
S = selera
D = jumlah penduduk.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri Terhadap Permintaan :
Perubahan permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor selain harga barang itu sendiri, akan ditunjukkan oleh pergeseran kurve permintaan ke kiri atau ke kanan. Pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan, sedangkan pergeseran ke kanan menunjukkan peningkatan jumlah permintaan.
Kurva Penawaran dan Fungsi Penawaran

Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran :
• Harga barang itu sendiri
• Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
• Biaya produksi
• Tujuan-tujuan perusahaan
• Tingkat teknologi yang digunakan
Kurve penawaran adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurve ini dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran).Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya. Fungsi penawaran secara umum ditulis :
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T),
di mana :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pq = harga barang itu sendiri
Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan perusahaan
T = tingkat teknologi yang digunakan.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri :
Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri atau ke kanan.


2. Konsep elastisitas dalam ekonomi yaitu elastisitas harga, elastisitas silang, elastisitas pendapatan.

Dalam ilmu ekonomi,
elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Yang dimaksud dengan elastisitas adalah sejauh mana pengaruh dari perubahan harga terhadap perubahan permintaan atau perubahan penawaran dari suatu barang.
Rumus dari elastisitas adalah sbb :
Elastisitas = (% Perubahan Kuantitas / % Perubahan Harga)

Bila elastisitas tersebut lebih besar atau sama dengan 1 maka disebut sebagai elastis bila kurang dari 1 disebut tidak elastis. Secara matetamatis grafik elastisistas digambarkan sebagai sebuah garis dimana bila gradien garisnya lebih besar atau sama dengan 1 maka disebut sebagai elastis dan bila gradiennya kurang disebut inelastis ( tidak elastis) .

Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya.

Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.

Koefesien elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang dibagi dengan persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan :



Elastisitas biasa disimbolkan sebagai 'E', 'e' atau epsilon kecil, 'ε'. Selain elastisitas linier tersebut ada juga elastisitas non linier.
a. Elastisitas harga

Elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Ed =

( Q2-Q1 / Q1 )

———————
( P2-P1 / P1 )

Hal yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan :
• Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain
• Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang
• Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar
• Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal)
b. Elastisitas harga penawaran

Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri.

Rumus elastisitas penawaran :
Es =
{ Q2 – Q1 / ½ (Q1 + Q2) }
————————————-
{ P2 – P1 / ½ (P1 + P2) }

c. Elastisitas Silang

Elastisitas silang (Ec) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang lain.

Rumus elastisitas silang :
Ec =
{ Qx2 – Qx1 / ½ (Qx1 + Qx2) }
————————————------------

{ Py2 – Py1 / ½ (Py1 + Py2) }

d. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.

Rumus elastisitas pendapatan :
Ey =
{ Q2 – Q1 / ½ (Q1 + Q2) }
———————————-------
{ Y2 – Y1 / ½ (Y1 + Y2) }



3. Macam – macam biaya (cost) dan pendapatan (revenue) serta pendapatan maksimum dengan pendapatan total, marginal, rata – rata.
a. Macam – macam biaya

Pengertian biaya menurut Mulyadi ( 2005, hal 8 ) : “ Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu “.

Pengertian biaya menurut Mursyidi ( 2008, hal 13) : “ Biaya diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.”.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan suatu pengorbanan atau beban dalam mencapai tujuan tertentu.

Biaya (Cost) secara umum biaya dikelompokkan menjadi dua bagian:

1) Biaya implicit : biaya yang diakui tanpa mengeluarkan uang kas secara nyata, contohnya penyusutan dan opportunity cost.
2) Biaya eksplisit : biaya yang dengan jelas mengeluarkan uang kas, dalam jangka pendek terdiri dari :

a. Biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost)
b. Biaya total (total cost) terdiri dari :
total biaya tetap (total fixed cost) dan total biaya variabel (total variable cost)
( TC ) = TFC + TVC

c. Biaya rata-rata (average cost)
terdiri dari biaya tetap rata-rata (average fixed cost) dan biaya variabel rata-rata (average variable cost).
ATC/AC = AFC + AVC ATC/TC = TC/Q + TVC/Q

d. Biaya marginal,
biaya tambahan dari satu unit output yang dihasilkan yang direpresentasikan dari turunan pertama biaya total
MC = TC MC = ∆TC / ΔQ




b. Pendapatan

salah satu parameter keberhasilan dalam berproduksi adalah jumlah pendapatan (revenue) yang didapatkan dari kegiatan produksi.
Pendapatan (revenue) dapat dinotasikan dengan:


TR = Pd x Q


Dalam kaitannya dengan penghitungan keuntungan maka diperlukan nilai marginal (tambahan satu unit) dari pendapatan yaitu marginal revenue (MR) :
MR = TR MR = ΔTR / ∆Q

Berdasarkan asumsi pasar dalam keadaan sempurna maka kurva umum dari MR adalah garis horizontal yang nilainya sama dengan permintaan (D),pendapatan rata-rata (AR) dan harga (P).Dalam konvensional berdasarkan asumsi maksimalisasi keuntungan yang hendak dicapai mendorong produsen melimpahkan sebagian biaya yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak lain yang disebut biaya eksternal.Contoh dari biaya eksternal adalah biaya penyaringan limbah atau daur ulang buangan pabrik yang mengakibatkan biaya kesehatan tambahan bagi masyarakat sekitar atau biaya hilangnya lingkungan yang bersih yang menjadi hak masyarakat.
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.
Macam-macam revenue sebagai berikut :

A. Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
B. Average Revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjualan output.
C. Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.


c. Pendapatan maksimum
1. Pendekatan total

Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.

Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR : yaitu dari perkataan Total Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.

Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total


Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.

2. Pendekatan Marginal

Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan :
MC = ΔTC / ∆Q

Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.


Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal


Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu; :

  • Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
  • Mendapat untung normal
  • Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
  • Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.

3. Pendekatan Rata-rata

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.

Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:


Mencari Keuntungan Maksimum di Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Dari tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum adalah pada Q = 4 satuan.
Keuntungan maksimum = TR maksimum – TC minimum
= 480 – 250
= 230


Berdasarkan Gambar tersebut,keuntungan maksimum dicapai pada kurva TR dan TC yang jarak vertikalnya paling lebar.
Jika dengan menggunakan MR = MC,keuntungan maksimum dicapai pada saat MR berpotongan dengan MC. Dalam mencari keuntungan maksimum di Pasar Persaingan Sempurna sebagai berikut:


Mencari Keuntungan Maksimum di Pasar Persaingan Sempurna



4. Struktur pasar yang meliputi pasar persaingan sempurna, monopolistic, oligopoly dan monopoli.

Adapun pasar menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian : pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi).

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar dibedakan menjadi empat, yaitu :

1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual sangat banyak.
2. Pasar Monopoli : pasar dengan hanya satu penjual.
3. Pasar Oligopoli : pasar dengan jumlah penjual sedikit.
4. Pasar Persaingan Monopolistik : pasar dengan banyak penjual tetapi produk produknya heterogen, sehingga masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga.

Ketiga pasar terakhir termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna ( imperfect competitive market).
Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi :
Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:

  • Pasar tradisional
  • Pasar raya
  • Pasar abstrak
  • Pasar konkrit
  • Toko swalayan
  • Toko serba ada

Berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya :

  • Pasar ikan
  • Pasar sayuran
  • Pasar buah – buahan
  • Pasar barang elektronik
  • Pasar barang perhiasan
  • Pasar bahan bangunan
  • Bursa efek dan saham

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
a. Pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah :

  • Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak
  • Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
  • Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
  • Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
  • Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
  • Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga). Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.

b. Monopoli

Struktur pasar yang bertentangan dengan pasar persaingan sempurna adalah monopoli. Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk (barriers to entry) ke pasar.
Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Hanya ada satu penjual, karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat – syarat jual-beli yang ditentukan penjual.
2) Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya,aliran listrik.Aliran listrik tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti tetapi sifatnya berbeda, misalnya, lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan fungsi aliran listrik untuk menyalakan TV, seterika,dan sebagainya.
3) Terdapat hambatan masuk ke pasar. Hambatan ini bisa berbentuk undangundang, memerlukan teknologi yang canggih,dan memerlukan modal yang sangat besar.
4) Sebagai penentu harga ( price setter). Dengan mengendalikan tingkat produksi dan volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga yang dikehendaki.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah :
1) Memiliki bahan mentah strategis atau pengetahuan teknis produksi yang spesifik. Perusahaan monopoli umumnya menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Contoh : Pertamina.
2) Hak paten produk atau proses produksi. Dengan pemberian hak paten akan melidungi perusahaan atau pihak-pihak pencipta suatu produk dari peniruan pihak-pihak lain.
3) Terdapat skala ekonomis. Pada beberapa kegiatan ekonomi, dengan menggunakan teknologi modern, produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Ini berarti bahwa pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi minimum, jumlah produksi adalah hampir sama dengan jumlah permintaan rill di pasar. Dengan sifat skala ekonomis demikian, pada tingkat produksi yang sangat tinggi, perusahaan dapat menurunkan harga. Keadaan seperti ini mengakibatkan perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. Perusahaan jasa umum, seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan perusahaan kereta api adalah contoh-contoh industri yang memiliki sifat skala ekonomis seperti diterangkan di atas.
4) Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah. Melalui peraturan pemerintah, dapat diberikan kekusaan monopoli kepada perusahaan-perusahaan atau lembagalembaga tertentu.

c. Oligopoly

Arti dari pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua.
3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
4) Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari produk oligopoly : semen, air mineral.

d. Monopolistic

Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis bentuk pasar yang ekstrem,yaitu persaingan sempurna dan monopoli.Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna. Secara umum, pasar persaingan monopolistic dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya ( differentiated product).

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik selengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Terdapat banyak penjual.Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.
2. Produknya tidak homogen ( berbeda corak).
Produk perusahaan persaingan monopolistik berbeda coraknya dan secara fisik mudah untuk membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada pasar persaingan sempurna.Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa pembungkusannya,cara pembayaran dalam pembelian, pelayanan penjualan, dan sebagainya.Karena perbedaan corak tersebut maka produk perusahaanperusahaan persaingan monopolistik tidak bersifat substitusi sempurna. Mereka hanya bersifat substitusi dekat ( close substitute) .Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi sumber kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga.Kekuatan mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan oligopoly.Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk.Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih.Pembeli dapat lebih menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum kenaikan harga.Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga,belum tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang dihasilkan.
4. Masuk ke dalam industry atau pasar relative mudah.Masuk ke dalam pasar persaingan monopolistik tidak seberat masuk pasar monopoli dan oligopoly tetapi tidak semudah masuk pasar persaingan sempurna.Hal ini disebabkan,(1) modal yang diperlukan relatif besar dibandingkan dengan perusahaan pada pasar persaingan sempurna dan (2) harus menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif.Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan.Sebaliknya mungkin suatu perusahaan menjual produknya dengan harga yang cukup murah tetapi tidak banyak menarik pelanggan.Oleh karena itu untuk menarik para pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi, memperbaiki pelayanan,mengembangkan desain produk,meningkatkan mutu produk,dan sebagainya.

5. Pengertian tentang uang, jenis – jenis uang, uang kartal, uang giral.
a. Pengertian uang

Dari zaman dahulu masyarakat sudah mengetahui mengenai perdagangan, diawali dari perdagangan dengan cara barter dan sampai saat ini orang sudah mendapatkan alat bantu yang disebut uang dalam memudahkan pertukaran. Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda dan mempunyai nilai.



Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai berikut :

Uang adalah sebagai alat tukar (A.C. Pigou), yang dapat diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang (D.H. Robertson) dan pembelian jasa serta kekayaan berharga lainnya dan dapat digunakan untuk pembayaran utang (R.G. Thomas).
Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui masyarakat sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar barang dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan. Berdasarkan pengertian mengenai uang, maka kita dapat mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu:

1. dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability)
2. tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability)
3. nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama (stability of value)
4. praktik dan mudah dibawa kemana-mana (portability)
5. mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
6. kualitasnya relatif sama (uniformity)
7. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)

b. Jenis – jenis atau bentuk – bentuk uang
o Uang Fiat / Uang Token

Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-.
o Uang Komoditas

Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu.
o Uang Hampir Likuid Sempurna

Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.
o Uang kartal

Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian.
Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang dimana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
o Uang giral

Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya.
Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.
o Uang Kuasi

Uang kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.


Daftar pustaka

o http://organisasi.org/bentuk-dan-macam-jenis-uang-kartal-giral-kuasi-fiat-komoditas-dan-hampir-likuid-sempurna
o Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
o http://www.crayonpedia.org/mw/Sejarah_Terjadinya_Uang_dan_Pengertian_Uang_9.1
o http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=348
o http://agel007.wordpress.com/2010/04/03/teori-organisasi-umum-2-sap-bab-2-akademis/
o http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_(ekonomi)
o http://www.scribd.com/doc/2903501/Modul-8-Elastisitas
o Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid I, Dana Bakti Waqaf Yogyakarta, 1995
o N. Gregory Mankiw: Principles of Economics, Harcout College Publisher Nasution, Mustafa Edwin, Nurul Huda, dkk. Pengenalan Ekslusif Ilmu Ekonomi Islam.
o Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta
o Rosidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan kepada Teori Makro & Mikro. Cetakan ke-4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
o Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
o http://mistercela21.wordpress.com/2010/02/27/permintaan-penawaran-dan-harga%C2%A0keseimbangan/
o Indoskripsi.net

0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates